Alat Pencarian

Senin, 26 Oktober 2009

Tema cinta seakan tak pernah habis untuk dibicarakan, tak pernah lekang untuk dikisahkan, tak pernah basi untuk didiskusikan.

Tema cinta seakan tak pernah habis untuk dibicarakan, tak pernah lekang untuk dikisahkan, tak pernah basi untuk didiskusikan. Setiap orang berbeda-beda dalam memanifestasikan cinta. Bagi orang tua, cinta adalah kebahagiaan manakala si buah hati terlihat lucu dan pintar atau cinta adalah perlindungan dan ungkapan rasa kasih saying ketika buah hatinya terbaring sakit sehingga hilang keceriaannya. Kata orang bijak cinta orang tua kepada anak adalah cinta sejati.

Bila ia seorang erotisme, maka cinta baginya adalah berapa keping vcd porno yang telah ia tonton, berapa wanita yang telah ia kencani dan berapa banyak ia menggodanya dan melecehkannya. Mungkin ia pendukung teori Sigmund freud yang berpendapat bahwa hidup manusia digerakkan oleh id (libido) saja. Cinta tak selamanya mendatangkan kesenangan tapi juga bisa mendatangkan kesedihan, kekecewaan bahkan kebencian . Antara cinta dan kebebasan seksual sungguh berbeda, cinta itu saling menyayangi, saling menjaga, saling melindungi, saling memberi dengan batasan-batasan tegas syar’i.

Hasil Penelitian

Tahun 2005, penulis melakukan penelitian mengenai perilaku seksual remaja SMU di Surakarta. Subjek penelitian ini berjumlah 1.250 orang, berasal dari 10 SMU di Surakarta yang terdiri atas 611 subjek laki-laki dan 639 subjek perempuan.

Tabel Kelompok Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelompok Subjek

Jumlah Responden

%

Laki-laki

611

48,88

Perempuan

639

51,12

Total Jumlah

1.250

100,00

Kebanyakan subjek pernah menggunakan media pornografi, pada subjek laki-laki sebanyak 497 orang (81,34%) dan subjek perempuan 181 orang (28,32%); subjek yang mengaku tidak pernah menggunakan media pornografi pada subjek laki-laki sebanyak 114 orang (18,66%), subjek perempuan 458 orang (71,67%). Sebagian besar subjek mengaku pernah menonton film porno, pada subjek laki-laki sebanyak 403 orang (28,54%) dan subjek perempuan 111 orang (34,91%), sebagian kecil pornografi lewat foto pada subjek laki-laki 135 orang (9,56%) dan subjek perempuan 22 orang (6.92%).

Sebagian subjek laki-laki 212 orang (34,69%)mengaku kadang-kadang melakukan onani, subjek perempuan 27 orang (4,23%), dan 77 orang (12,60%) subjek laki-laki dan 9 orang (1,41%) perempuan mengaku sampai sekarang masih aktif melakukan onani.

Sebagian besar subjek mengaku sudah berpacaran. Usia pertama kali pacaran sebagian besar adalah 15-17 tahun subjek laki-laki sebanyak 246 orang (53,25%) dan subjek perempuan 272 orang (57,99%), usia 20-22 tahun sebanyak 1 orang (0,22%) pada subjek perempuan tidak ditemukan. Sebagian besar subjek mengaku pernah ganti pacar selama 1-2 kali, yaitu pada subjek laki-lakisebanyak 194 orang (41,99%) dan pada subjek perempuan sebanyak 196 orang (41,79%) .Sebagian besar subjek mengaku menjalani aktivitas pacaran 2-6 bulan, yaitu pada subjek laki-laki 171 orang (37,01%) pada subjek perempuan sebanyak 153 orang (32,62%), pada subjek laki-laki yang melakukan aktivitas pacaran kurang dari 1 bulan sebanyak 81 orang (17,53%) pada subjek perempuan sebanyak 67 orang (14,28%). Aktivitas pacaran subjek kebanyakan dilakukan di rumah sendiri yaitu pada subjek laki-laki 164 orang (23,33%), pada subjek perempuan sebanyak 37 orang (5,23%).

Subjek yang melakukan hubungan seksual dari 462 subjek laki-laki yang berpacaran ditemukan 139 orang (30,09%), yang mengaku telah melakukan hubungan seksual dari 469 subjek perempuan yang berpacaran ditemukan 25 orang (5,33%). Alasan mereka melakukan hubungan seksual sebagai bukti rasa cinta pada subjek laki-laki 57 orang (38,51%), sedangkan pada subjek perempuan 6 orang (24%); dengan alasan diperkosa atau dipaksa pada subjek laki-laki 4 orang (2,70%) pada subjek perempuan 2 orang (8%).

Usia subjek pertama kali melakukan hubungan seksual adalah 15-17 tahun yaitu pada laki-laki sebanyak 60 orang (43,16%) pada subjek perempuan 12 orang (48%). Hubungan seksual kebanyakan dilakukan bersama dengan pacarnya, pada subjek laki- laki 105 orang (53,29%) sedangkan pada subjek perempuan 21 orang (84%).

Setelah melakukan hubungan seksual kebanyakan subjek merasa puas atau nikmat, pada subjek laki-laki 61 orang (43,88%), sedangkan pada subjek perempuan 3 orang (12%). Kebanyakan subjek berpendapat melakukan hubungan seksual adalah berdosa: pada subjek laki-laki 329 orang (34,52%), sedangkan pada subjek perempuan 417 orang (42,12%).

Kebanyakan alasan remaja melakukan hubungan seksual adalah karena pengaruh lingkungan, vcd, buku dan film porno yaitu: pada subjek laki-laki sebanyak 389 orang (29,07%), sedangkan pada subjek perempuan 444 orang (31,11%). Alasan karena kemajuan jaman dan biar gaul, subjek laki-laki 113 orang (8,44%), pada subjek perempuan 99 orang (6,94%).

(Penulis: Kutipan )

NB:

Saya menemukan file tulisan ini di komputer umum. Sayang tidak ketemu sumber yang jelas. Bila penulisnya (kutipan) membaca, sekalian mohon ijin mengutip. Sebagai bahan wacana dan renungan bahwa betapa semakin bobroknya moral bangsa ini.

Tidak ada komentar: